Jumat, 14 Mei 2010

Dasar Jaringan Komputer

KOMPONEN JARINGAN

Komponen-komponen yang digunakan dalam system jaringan sebagai berikut :
1. Network Interface Card (NIC) / LAN Card / Ethernet Card
Card ini dipasang pada PC biasanya pada slot ekspansi PCI, di pasaran card internal NIC ini memiliki kecepatan transfer antara 10 Mbps sampai 100 Mbps (Megabit / second ). Bentuk soket pada NIC ada yang menggunakan RJ 45 atau Bentuk BNC, ada juga satu card yang memiliki keduanya (combo).
2. UTP Socket/UTP Connector dan UTP Kabel
Pada system jaringan dikenal dan digunakan konektor dan soket UTP atau dikenal dengan nama soket dan konektor RJ 45 yang memiliki 8 saluran pin. Kabel yang digunakan adalah kabel UTP yang memiliki delapan saluran kawat pejal yang memiliki warna yang berbeda.
3. BNC Socket/BNC Connector dan Kabel Coaxial
Pada system jaringan juga dikenal saluran yang menggunakan BNC socket dan Connector yang kita kenal sebagai connector untuk antenne pada pesawat TV. Kabel yang digunakan juga sama persis seperti kabel antene atau kabel coaxial yang memiliki satu saluran kawat tunggal dan satu saluran kawat serabut.
4. Kabel Serat Optik (Fibre Optic)
Kabel jenis ini sangat baik digunakan dalam jaringan, namun harganya sangat mahal sehingga jarang digunakan, kabel ini biasanya ditanam di bawah permukaan tanah.
5. HUB Port dan SWITCH port
HUB dan SWITCH port ini merupakan komponen yang menginterkoneksi semua saluran jaringan, biasanya memiliki 8, 16, 32, sampai 64 port atau saluran yang dapat digunakan. Secara umum fungsi keduanya sama, namun SWITCH memiliki kelebihan yaitu dapat mendeteksi saluran yang tidak digunakan sehingga dapat mengoptimasi saluran lain yang sedang digunakan.


TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan atau jenis hubungan jaringan yang dikenal umum ada tiga yaitu topologi bus, topologi ring yang merupakan modifikasi dari topologi bus, dan topologi star. Selain itu ada juga bentuk jaringan yang terbatas penggunaannya yang akan kita bahas sekaligus.

a. Topologi BUS
Topologi BUS ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan murah, namun memiliki kendala yang juga cukup merugikan. Bentuk tpologi bus ini secara umum dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Hubungan Hardware Topologi BUS dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
Keterangan :
1. NIC Card / Ethernet Card yang digunakan pada Topologi BUS ini menggunakan soket BNC.
2. T-Connetctor, merupakan connector BNC yang digabungkan sehingga memiliki tiga buah saluran dan fungsinya menghubungkan NIC card dengan saluran jaringan.
3. Kabel Coaxial atau dikenal juga kabel antenne. Panjang maksimum antara dua titik adalah 10 meter.
4. Connector BNC. Menghubungkan kabel BNC dengan T-Connector.
5. Terminator. Berfungsi sebagai penutup saluran awal dan akhir dari topologi bus ini sehingga sinyal-sinyal yang melalui jaringan tidak akan hilang (flow).

Sekalipun bentuk jaringan ini murah dari segi biaya, namun memiliki banyak kelemahan dari segi aplkiasi jaringan, diantaranya adalah :
1. Terjadi tabrakan sinyal atau paket data di saluran sehingga dapat memperlambat transfer data. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat Gambar II-1 di atas. Suatu saat PC 1 melakukan transfer data ke PC 3 sehingga arah sinyal pada saluran bergerak ke kanan, jika pada saat yang sama PC 4 mengirim data ke PC 2 sehingga arah sinyal bergerak ke kiri, maka akan terjadi tabrakan/collition paket data.
2. Jika terjadi kabel BNC pada saluran putus, maka semua komputer tidak dapat melakukan koneksi ke komputer manapun atau selurh jaringan terputus, karena terjadi flow.
3. Jika terjadi kerusakan pada saluran, maka pelacakan dan isolasi tempat kerusakan akan sangat rumit dilakukan apalagi jika jaringan ini sangat panjang. Troubleshooting dilakukan dengan mengetes tiap saluran antara dua titik seperti rangkaian pada Gambar II-2 di atas.
4. Keuntungan penggunaan Topologi Bus ini adalah penggunaan kabel yang hemat karena hanya satu saluran dan layout sambungan kabel cukup simple.

b. Topologi Ring
Topologi Ring Ini merupakan modifikasi dari Topologi BUS. Bentuk hubungan hardware dan komponen yang digunakan sama persis dengan Topologi BUS, tetapi kita hanya mencabut kedua komponen terminator, kemudian menghubungkan antara kedua ujung jaringan dengan kabel BNC. Bentuk Ring ini hanya berfungsi mengurangi jumlah tabrakan paket data, sehingga pada saat pengiriman data akan bergerak ke satu arah dan membentuk looping.

Penggunaan Topologi Ring ini sangat kaku dalam pengembangan jaringan dibandingkan dengan bentuk Bus, namun tentu saja dari segi layanan lalulintas data dapat lebih cepat dan lebih padat dibandingkan topologi Bus.

c. Topologi Star
Topologi Star ini paling banyak digunakan dalam aplikasi jaringan, karena memiliki kelebihan dalam kecepatan, kapasitas, dan jumlah titik dalam jaringan, namun juga membutuhkan biaya yang cukup besar dalam pembangunannya. Bentuk hubungan star dapat dilihat pada gambar berikut :

Sebelum kita membahas bentuk topologi star ini lebih jauh, dengan penggunaan kabel UTP atau Twisted Pair ini, kita mengenal dua jenis hubungan yang akan diaplikasikan dalam jaringan, yaitu hubungan straight atau langsung dan hubungan cross atau silang yang dibahas pada bagian selanjutnya


Perbandingan bentuk Topologi

Dari ketiga bentuk-bentuk topologi tersebut ada keuntungan dan kelemahan masing-masing, dan hal tersebut membantu dalam pemilihan topologi yang akan diterapkan pada suatu lokasi.
Topologi

Keuntungan

Kerugian
BUS


Hemat Kabel, Layout kabel sederhana, Mudah dikembangkan, dan tidak diperlukan kendali dari pusat.

Penambahan atau pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa menganggu operasi yang berjalan.
Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,
Kepadatan lalulintas sangat tinggi,
Keamanan data kurang terjamin,
Kecepatan akan menurun jika jumlah node bertambah,
Diperlukan repeater untuk jarak jauh
RING
Hemat kabel, tidak perlu pengamanan bundek kabel khusus, dapat melayani lalu lintas data yang padat. Peka kesalahan, Pengembangan jaringan lebih kaku kerusakan pada media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan lambat, karena pengiriman menunggu giliran token.
STAR
Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah.
Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain.

Kontrol terpusat karena memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.

Memudahkan pengelolaan jaringan Boros kabel, perlu penanganan khusus bundel kabel, kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar